STMT Trisakti

Wednesday, May 25, 2011

Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Usaha Peningkatan Mutu Kualitas Produksi Barang/ Jasa

MANAJEMEN MUTU SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
DALAM USAHA PENINGKATAN MUTU
KUALITAS PRODUKSI BARANG/ JASA



Tugas Mandiri disusun untuk memenuhi mata kuliah Manajemen Mutu
Pada program perkuliahan Alih Program ANT/ ATT II-I ke program studi S1
Manajemen Transportasi Laut STMT TRISAKTI




Disusun oleh :
KELOMPOK 2

                                 1. Samuel Michael Tuuk      5. Mario B. Simarmata
                                 2. Rio Adrianto                     6. Agustinus Rahut
                                 3. Effendi Muzakkir            7. Taufik T
                                 4. Sugianto Barizi




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR (STMT) TRISAKTI
JAKARTA
2011
I.     PENDAHULUAN
Mutu berawal dari diri kita, dimana mutu adalah naluri manusia. Kita selalu mengharap, bahkan menuntut mutu dari orang lain
Setiap pekerjaan menghasilkan barang dan jasa, barang dan jasa itu diproduksi karena ada yang memerlukan. Orang-orang memerlukan barang dan jasa itu disebut pelanggan (customer) dimana barang dan jasa itu harus dibuat sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggannya. Barang dan jasa itu disebut bermutu bila dapat memenuhi atau melebihi kebutuhan dan harapan pelanggannya. Sehubungan dengan pernyataan definisi umum diatas saya disini mengupas tentang manajemen mutu dalam peningktan mutu/ kualitas produktifitas barang/ jasa.
II.   PEMBAHASAN MATERI.
A. PENGERTIAN TENTANG MANAJEMEN MUTU TERPADU (MMT)/ TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM).
Total adalah Semua hal atau semua aspek dan oleh semua orang dalam suatu populasi itu. Manajemen konvensional yang dimanej oleh manusia, uang dan materi. Dengan Total Quality Management (TQM) yang dimanej adalah quality atau mutu dari barang dan jasa yang dihasilkan.
Menurut Malthis & Jackson (2001)
Manajemen mutu terpadu (TQM) adalah proses manajemen komprehensif yang berfokus pada perbaikan yang terusmenerus dari aktifitas organisasi untuk menajamkan kualitas dan jasa yang ditawarkan
Menurut Gaspers (2005)
Manajemen mutu terpadu merupakan pendekatan manajemen sistematik yang berorientasi pada organisasi, pelanggan dan pasar melalui kombinasi menciptakan peningkatan secara signifikan dalam kualitas. Dan produktifitas manajemen adalah merupakan pencarian fakta praktis dan penyelesaian masalah, guna menciptakan peningkatan secara signifikan dalam kualitas, produktifitas dan kinerja lain dari organisasi.
Menurut Ishikawa (1992)
Manajemen Mutu Terpadu adalah system manajemen yang menempatkan mutu sebagai strategi usaha, melibatkan setiap fungsi dan anggota organisasi dalam upaya peningkatan mutu dan berorientasi sepenuhnya pada kepuasan pelanggan dan karyawan.
Menurut Nasution (2001)


Total Quality Management adalah perpaduan semua fungsi kedalam falsafah holistis yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, team work, produktivitas dan pengertian serta kepuasan pelanggan. (Gambar 2.1.)














Manajemen Mutu Terpadu (MMT) adalah suatu pola manajemen yang berisi prosedur-prosedur kerja agar dalam orgnisasi setiap orang mau berusaha bekerja keras secara terus-menerus memperbaiki jalan menuju sukses. Dan merupakan suatu prosedur dan proses untuk memperbaiki kinerja dan meningkatkan mutu kerja.
Manajemen Mutu Terpadu adalah Suatu cara lain dalam mengatur kerja orang banyak, dengan menyelaraskan kerja mereka sedemikian rupa sehingga orang-orang itu menghadapi tugasnya dengan penuh semangat dan berpartisipas dalam perbaikan pelaksanaan pekerjaan.
Tujuan utama MMT adalah meningkatkan mutu pekerjaan, memperbaiki produktifitas dan efisiensi. Manajemen Mutu terpadu menuntut adanya perubahan sifat antara yang mengelolah (Pimpinan) dan yang melaksanakan pekerjaan (Bawahan). Perintah dari atas diubah menjadi inisiatif dari bawah. Tugas pimpinan member perintah dan mendorong dan memfasilitasi perbaikan mutu pekerjaan yang dilakukan anggotanya/ bawabannya.
Penerapan Manajemen Mutu Terpadu memiliki 5 unsur :
1. Arah dan Sistem Manajemen.
2. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
3. Fokus pada Pelanggan
4. Pengambilan keputusan selalu berdasarkan fakta/ data
Text Box: Total Quality Management (TQM) is a philosophy, a set of tools, and a process whose output yields customer satisfaction and continuous improvment5. Penggunaan Teknologi yang tepat untuk mendukung unsure yang lain.


            Usaha mendasar untuk menghasilkan mutu :
-          Menumbuhkan motivasi intrinsic dalam diri setiap orang/ bawahan
-          Berorientasi pada proses dan hasil jangka panjang
-          Mengembangkan kerja sama
Perusahaan Industri harus menghasilkan produk yang dapat bersaing dalam perusahaan. Dan perlu adanya interaksi antara pelanggan/ customers dan pemberi jasa/ penjual barang.













Kebutuhan dasar untuk memperbaiki mutu :
1. Komitmen
2. Koordinasi
3. Kompetensi
B.    DIMENSI MUTU
Manajemen mutu akan lebih mudah dilaksanakan bila dalam jajaran organisasi perusahaan mengerti dimensi mutu.
Þ       8 (Delapan) dimensi mutu menurut David Gorvin :
1.    Untuk kerja atau performasi atau prestasi dari fungsi yang diperlihatkan oleh produk
2.    Sifat-sifat khusus dan menarik minat (Features), yang menjadikan suatu produk unik dibandingkan dengan produk sejenis dari produsen lain
3.    Keandalan, yaitu kemampuan produk untuk tidak mogok dalam masa kerjanya.
4.    Kecocokan dengan standar industry
5.    Daya tahan produk terhadap waktu
6.    Kemudahan diperbaiki bila ada kerusakan. Apakah dari segi ketersediaan suku cadang, tenaga ahli ataupun mekanisme kerja produk itu sendiriyang cukup sederhana sehingga tidak mengalami kesulitan dalam perbaikan
7.    Keindahan penampilan
8.    Text Box: Definisi mutu “Ukuran seberapa dekat sebuah barang/ jasa memiliki kesesuaian dengan standar-standar yang ditentukan”

Persepsi konsumen




C.   ONGKOS MUTU
Untuk mencapai mutu yang tinggi, suatu perusahaan telah mengarahkan segala kemampuan maksimal yang ongkosnya mahal. Sehingga wajar bahwa harga mahal menunjukkan mutu yang tinggi.
Sebuah persepsi umuum dimana-mana bahwa barang mahal pasti bermutu tinggi  Logika diatas belum tentu dibenarkan.
UNSUR-UNSUR YANG MEMBENTUK ONGKOS MUTU
Ongkos Mutu adalah Pengeluaran uang karena melakukan kesalahan dalam produksi, sehingga terjadi ketidak sesuaian antar standar yang harus dicapai dengan hasil nyata produksi.
Beberapa jenis/ macam ongkos mutu, yaitu :
1.         Ongkos Pencegahan, Yakni ongkos yang dikeluarkan demi mencegah terjadinya produk yang salah. Pencegahan disini meliputi rancangan produk, penyusunan program pemantauan produksidan pengendalian program pemantauan ini.
2.         Ongkos penilaian terhadap bahan baku, ukuran bahan, jenis bahan, daya tahannya dan rancangan teknisnya. Apakah sesuai atau tidak dengan standar
3.         Ongkos Internal, yakni karena produknya cacat sehingga harus dikerjakan ulang, dibuang, diperbaiki, atau diganti sebelum produk tersebut dijual ke pasar.
4.         Ongkos eksternal, Yaitu ongkos karena produk yang sudah dibeli oleh konsumen tidak memuaskan, sehingga konsumen menuntut ganti rugi, mengembalikannya atau menimbulkan citra buruk pada perusahaan.
Dr. Deming (Pakar Manajemen Mutu di USA) menyarankan 14 (Empat belas) butir manajemen mutu, sbb :
1.         Ciptakan stabilitas motivasi untuk selalu memperbaiki produk/ jasa dengan niat tetap mempunyai daya saing, usaha lestari dan memberikan lapangan kerja.
2.         Adopsi filosofi baru. dan kita menyadari kita hidup pada saman ekonomi baru
3.         Hilangkan ketergantungan pada pemeriksaan produk untuk mencapai produk berputu. Hilangkan kebutuhan untuk inspeksi produk secara masal dengan membangun mutu sejak awal proses.
4.         Akhiri kebiasaan menghargai bisnis atas dasar potongan harga, sebaliknya minimalkan ongkos total.
5.         Terus menerus perbaiki system produksi dan pelayanan, agar mutu dan produktifitas terus diperbaiki, dan dengan demikian diupayakan tanpa henti penurunan ongkos.
6.         Lembaga pelatihan pada saat kerja
7.         Lembaga pengawasan. Tujuan pengawasan haruslah berupa menolong orang dengan mesin dan peralatannya melaksanakan kerjanya dengan baik.
8.         Bersihkan rasa takut, sehingga setiap orang bekerja dengan efektif untuk perusahaan. Perubahan-perubahan mendasar dibutuhkan, seperti penghapusan pemeringkatan tahunan (Annual Rating) dan manajemen by objectives
9.         Hapus penghalang antar departemen. Orang-orang bagian rize, perancangan, penjualan dan produksi harus bekerja sebagai sebuah tim untuk mengantisipasi masalah-masalah produksi dan pemakaian produk oleh konsumen.
10.     Hilangkan slogan-slogan dan target-terget yang harus dicapai para pekerja, jika tidak dilengkapi dengan cara-cara mencapainya.
11.     Hilangkan standar kerja yang menyarankan angka target kerja bagi operator, ganti dengan pertolongan dan pengawasan.
12.     Hapus penghalang antara pekerja tidak tetap dengan haknya untuk bangga dengan kemampuan kerjanya. Tanggung jawab para pengawas harus diubah dari memeriksa tercapai tidaknya rangka target menjadi tercapai tidaknya mutu. Hal yang sama berlaku untuk orang-orang yang duduk dikursi manajemen.
13.     Lembagakan program ketat pendidikan dan pelatihan.
14.     Letakkan setiap orang diperusahaan untuk bekerja melaksanakan pengubahan bahan baku menjadi barang jadi. Tanamkan bahwa pekerjaan ini adalah tanggung jawab setiap personil perusahaan.
III. PENUTUP
Total Quality Manajemen yang efektif harus dapat memastikan bahwa kegiatan-kigiatan bisnis diawasi dan didokumentasikan. Hal ini memungkinkan setiap orang mengetahui apa yang mereka kerjakan dan bagaimana mereka mengerjakannya, sebagai hasilnya inefisiensi dan pemborosan dapat ditentukan sasarannya dan kemudian dihilangkan.manfaat Total Quality Manajement yang efektif banyak sekali tetapi hal tersebut hanya dapat direalisasikan oleh perusahaan yang mengenalinya.
Þ       Manfaat umum Total Quality Manajement (TQM/ MMT) :
1.    Pelanggan-pelanggan (Customers) yang puas dan setia karena barang dan jasa selalu diproduksi sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan mereka
2.    Biaya-biaya operasional yang berkurang sebagai akibat pemborosan dihilangkan dan diefisien ditingkatkan sebagai suatu hasil dari penghapusan ketidak sesuaian.
3.    Daya saing dan profitabilitas diperbaiki karena biaya-biaya kegiatan operasional berkurang
4.    Semangat pegawai ditingkatkan karena mereka bekerja dengan efisien.





















DAFTAR PUSTAKA

Materi yang penulis dapatkan dari internet dan sarikan kembali dalam bentuk makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Mutu.
1.      Margono Slamet (2001) ; “Manajemen Mutu Terpadu
2.      Ravik Karsidi (2005) ; “PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN” dalam BAB 7 Manajemen Mutu
3.      Amin Zakaria (2005) ; “Pedoman Penjamin Mutu
4.      Sularso & Murdjianto (2004) ; Pengaruh Penerapan peran Total Quality Management
5.      Modul Pelatihan system manajemen mutu (2006) ; “ISO/ TR 10013:2001
--------------------------------------------------SMT--------------------------------------------------

No comments:

Post a Comment